Selasa, 14 Januari 2014

sikadu

pemesanan mata kuliah yang menggunakan sistem Teknologi Informasi sehingga mengurangi penggunaan kertas, pemesanan mata kuliah yang seperti itu adalah bagian daripada Konservasi Unnes

Mara Yen Ana Butuhe

 Mara Yen Ana Butuhe
Apa si kang mbok piker babagan kekancan?
Kanca iku sejatine tempat kanggo nguda rasa , kanggo “curahan hati” , kanggo cerita lan sakpanunggalane. Kanca iku Bahasa Indonesia ne “teman” . te·man n 1 kawan; sahabat: hanya -- dekat yg akan kuundang; 2 orang yg bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap): -- seperjalanan; ia -- ku bekerja; 3 yg menjadi pelengkap (pasangan) atau yg dipakai (dimakan dsb) bersama-sama: ada jenis lumut yg biasa dimakan untuk -- nasi; pisang rebus enak untuk -- minum kopi; 4 cak saya (di beberapa daerah dipakai dl bahasa sehari-hari): tiada -- menaruh syak akan dia;usahlah -- dimandi pagi, pb tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji);
-- hidup orang yg dijadikan pasangan hidup (istri atau suami);
-- nasi lauk-pauk atau sayur;
-- sejawat kawan sepekerjaan;
ber·te·man v 1 berkawan; bersahabat; 2 tidak seorang diri; ada temannya; 3 beriring (dng): setiap pelopor selalu ~ dng berbagai kesukaran;
me·ne·mani v mengawani; menyertai; mengiring(i): aku ~ Ibu melihat demonstrasi pembuatan kue;
per·te·man·an n perihal berteman: sebenarnya ~ saya dng dia memang boleh dikatakan kilat;
pe·ne·man v yg menemani; yg mengawani: suara syahdu penyanyi di radio menjadi satu-satunya ~ kegundahan hatinya
kanca sing ta maksud ning kene yaiku tetep ana kanthi kahanan sing kepiye wae, lamun lagi susah yang ana, lagi seneng ya tetep ana. Kekancan iku sakbenere ora kena mandang sapa wong tuane kancane dewe, kepiye setatus sosialle, apa pegawean wong tuane , sugih apa ora. Pinter apa ora bocah kui.
Kekancan yen didasari kanthi sing mengkono kuwi . iku ateges yen ta nanggon kekancan ora ikhlas, ana kekarepanne. Ngaku kanca yen lagi butuh, yen ora ana arahhe ya di tinggal sak kepenakke wudelle. Iku dudu kanca jenenge nanging menungsa kang “apik kapiken” sangking apikke dadi apa wae bakal di lakoni rak mikir yen ngidak idak wong liya.
Ya wis ora apa-apa, yen mengkono di alami kita , pasrahake marang Gusti yen ta muga-muga wong iku di tuduhake dalan kang padang ben sadar yen menungsa urip ning dunya iki mesti butuh marang lian.
Thumbs up

Bahasa Jawa Unnes



Akreditasi
A (Amat Baik) berdasarkan S.K. BAN-PT Nomor 012/BAN-PT/Ak-XI/S1/VI/2008
Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Deskripsi
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa menjawab kebutuhan riil guru bahasa Jawa. Bahkan sebelum Peraturan Daerah yang mewajibkan bahasa Jawa wajib diajarkan mulai SD hingga SMA atau sederajat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, jurusan ini telah melahirkan ribuan tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.
Tiap tahunnya, prodi ini menampung 125 mahasiswa baru. Pada tahun 2012, prodi ini menarik minat 1.119 pendaftar. Dalam pembelajaran, mahasiswa dididik untuk menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berjati diri, mampu berpikir ilmiah, menguasai ilmunya, serta memiliki kecakapan hidup (life skill) dalam rangka memenangi persaingan global dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra Jawa. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa memiliki banyak keunggulan. Selain pengajar yang berkualifikasi S2 dan S3, prodi yang terakreditasi A ini menuai banyak prestasi. Prestasi itu dihasilkan baik oleh dosen maupun mahasiswa.
Pada prodi ini, mahasiswa juga dibekali dengan soft skill, baik yang terintegrasi dalam mata kuliah maupun bisa dipilih melalui Unit kegiatan Mahasiswa (UKM). Melalui mata kuliah, mahasiswa akan mempelajari kepewaraan, panatacara, karawitan, tembang, hingga produksi tulis. UKM yang sejalan dengan program studi ialah UKM Karawitan, Ketoprak, Panembrama, maupun Tari Klasik dan Kreasi.
Prodi juga dilengkapi dengan laboratorium gamelan, perpustakaan, dan ruang radio yang kesemuanya memudahkan dalam belajar dan berkreativitas. Jaringan internet melalui komputer yag terhubung dengan local area network (LAN) menyediakan akses ke dunia maya tanpa batas. Mahasiswa juga dapat menggunakan laptop yang dapat dikoneksikan dengan wi-fi untuk mengakses berbagai informasi maupun interaksi sosial. Lulusan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa diserap dengan cepat oleh sekolah negeri maupun swasta maupun lembaga pendidikan lain. Melalui berbagai kompetensi yang diperdalam semasa perkuliahan, mahasiswa juga diharapkan mampu menekuni bidang bahasa, sastra, dan budaya Jawa, seperti menjadi panatacara, wartawan, redaktur, penulis naskah, dan pengajar drama.
Mata Kuliah
Mata kuliah yang ditawarkan pada semester I: Lingusitik Umum, Fonologi Bahasa Jawa, Teori Sastra, Tembang, Budaya Jawa, Pembelajaran Menyimak, Membaca, Bahasa Jawa Kuna, pengantar Ilmu Pendidikan, dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Semester II: Morofologi Dasar, Sastra Pewayangan, Menulis Huruf Jawa, Bahasa Sansekerta, Berbicara, Sejarah Sastra Jawa, Pembelajaran Membaca, Menulis, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa Inggris. Semester III: Morofologi Lanjut, Membaca Huruf Jawa, Karawitan, Folkolre, Telaah Pranata Masyarakat Jawa, meluis Kreatif, Pengkajian Puisi Jawa Tradisional, bimbingan Konseling, Statistika, Pendidikan Kewarganegaraan, Pembelajaran Berbicara. Semester IV: Fraseologi, Pragmatik, Strategi Pembelajaran, Telaah Kurikulum, Pengkajian Puisi Jawa Modern, Panatacara, Pembelajaran Menulis, Manajemen Sekolah, Bahasa Indonesia, Psikologi Pendidikan. Semester V: Ilmu Budaya, Sintaksis, Semantik, Sosiolingusitik, Psikolingusitik, Pengkajian Drama Jawa Tradisional, Pengkajian Prosa Jawa Modern, Perencanaan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Telaah Buku Teks, Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Semester VI: Wacana Bahasa Jawa, Pengkajian Drama Jawa Modern, Sastra Bandingan, Menulis Karya Ilmiah, Jurnalistik, Mikroteaching, Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra, Tes Bahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa, Metodologi Penelitian Pendidikan, Seminar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Jawa. Semester VII: PPL 1, PPL 2, KKN, Skripsi.
Semester VIII: Penulisan Buku Ajar, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Penyuntingan Keredaksian, Kepewaraan dan Kepenyiaran, Teknologi Informasi.

Kata Alumni
“Tak perlu menunggu lama. Setelah diwisuda dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan, saya kemudian melamar menjadi guru tidak tetap di sebuah sekolah negeri di Semarang. Alhamdulillah, setahun kemudian saat pendaftaran CPNS, saya ikut mendaftar dan diterima. Sekarang saya mengajar di SMPN 1 Wedung Demak.” WINARKO SUSILO ATMODJO, guru SMP di Kabupaten Demak
“Selama kuliah, saya mendalami ilmu sinden. Ditempa oleh dosen yang kompeten di bidang ini, saya pun memberanikan diri untuk mengikuti Sinden Idol 2012, akhir tahun lalu. Meski tidak menjadi juara, saya berhasil masuk nominasi 10 besar. Hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kini, saya mengajar di sebuah sekolah swasta di Semarang, tentu sambil nyinden dan mengajarkan tembang Jawa di berbagai komunitas kesenian.” DHESI PURNAWATI, guru dan pesinden
Alamat
Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
Gedung B8 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telepon: (024) 86458383; e-mail: bahasajawa@unnes.ac.id
Website: jawa.unnes.ac.idhttp://unnes.ac.id/prodi/pendidikan-bahasa-dan-sastra-jawa-s1/


Selasa, 07 Januari 2014

45 kelebihan indonesia

Kelebihan Indonesia di Mata Dunia Indonesia di mata dunia memiliki prestasi yang mungkin tidak bisa dinilai harganya. Disamping meningkatnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, akan tetapi nama Indonesia di mata dunia semakin di kenal dengan 115 rekor yang sampai saat ini belom ada yang mampu menandingi rekor tersebut, namun salah satu rekor tersebut tanpa dari kesadaran masyarakat Indonesia akan hilang bahkan musnah. Untuk itu, mari kita jaga prestasi 115 Rekor Indonesia tersebut demi majunya negara kita. Berikut daftar 115 rekor dunia yang dimiliki Indonesia.
1. Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni).
2. Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).
3. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.
4. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.
5. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 750 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.
6. Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia . Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa.
7. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia . Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia.
8. Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850). INI SALAH SATU DARI 7 KEAJAIBAN DUNIA.
9. Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu : Pithecanthropus Erectus’¬ yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu.
10. Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke 70 tertua di dunia.
11. Indonesia adalah Negara pertama (hingga kini satu- satunya) yang pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tgl 7 Januari 1965. RI bergabung kembali ke dalam PBB pada tahun 1966.
12. Tim bulutangkis Indonesia adalah yang terbanyak merebut lambang supremasi bulutangkis pria, Thomas Cup, yaitu sebanyak 13 x (pertama kali th 1958 & terakhir 2002) dan juara all England terbanyak
13. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
14. Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg/Myristica fragrans)., serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
15. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
16. Terumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia).
17. Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.
18. Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
19. Indonesia masuk lingkaran 15 besar dunia dalam kategori pengakses internet terbanyak. Di tingkat Asia, Indonesia masuk 5 besar. Urutan pertama adalah China (298 juta), disusul Amerika Serikat (228 juta), dan Jepang (94 juta).
20. Lagi-lagi Indonesia masuk dalam 15 besar negara di dunia yang GDP-nya tertinggi. GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product. Pendapatan per kapita penduduknya diperkirakan $3,900. Namun mirisnya, sekitar 17,8% dari 238 juta penduduk berada di bawah garis kemiskinan.
21. BANDAR UDARA
Data kemendagri (kementrian dalam negeri) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan urutan ke-13 di dunia dalam jumlah bandar udara. Bandar udara di Indonesia dilaporkan ada 498 buah. Bandingkan dengan Jerman yang memiliki 625 bandara. Sebagai informasi, luas negara Jerman adalah 357.021 km persegi dan Indonesia luasnya 1.904.569 km persegi.129. GAS ALAM & MINYAK BUMI
Indonesia (katanya) memiliki cadangan minyak sebanyak 9,7 juta barrel dan cadangan gas alam sebanyak 146,7 triliun kaki kubik. Oleh karena itu Indonesia menjadi negara nomor 16 penghasil gas terbesar di dunia. Konsumsi gas Indonesia sendiri hanya 35% dari produksinya. Sedangkan untuk BBM, konsumsi lebih besar daripada produksinya. Konsumsi yang besar ini terutama oleh penggunaan kendaraan bermotor.
22. Data direktorat jendral pendidikan tinggi (DIKTI), Indonesia memiliki 2.700an perguruan tinggi dengan 14.500 prodi dan 1,9 juta mahasiswa. Oleh sebab itu, Indonesia masuk dalam 9 besar negara dengan mahasiswa terbanyak. Amerika memiliki 14,3 juta mahasiswa, India 6 juta, dan Jepang 4 juta.
23. Volume aliran air tawar Indonesia ada di peringkat 3, setelah Brazil (dengan Amazon-nya) dan Kanada. Mirisnya, aliran ini tidak merata. Di berbagai daerah seperti NTT dan Gunung Kidul, air susah didapatkan.
24. MAMALIA & SPESIES TERANCAM PUNAH
Menurut data IUCN 2008, terdapat 833 spesies terancam punah. Indonesia berada di posisi ke-4 di dunia setelah Ekuador, Amerika Serikat, dan Malaysia. Data mahasiswa pecinta lingkungan menyebutkan sebanyak
25.jenis burung, 28 reptil, dan 21 jenis ikan di Indonesia terancam punah.
26. Indonesia juara 3 pemenang contest kecantikan Queen of Coffee dunia 2012
27. Produsen terbesar mie instan adalah Indofood Sukses Makmur merupakan produsen terbesar di dunia mi instan dengan kapasitas produksi terpasang tahunan lebih dari 13 miliar bungkus dan diproses di 23 pabrik di seluruh nusantara.
28. Dalam hal jumlah penabung, program keuangan mikro di Indonesia memiliki anggota terbanyak di dunia dengan 31 juta anggota.
29. Tambang emas terbesar. Tambang Grasberg di Provinsi Papua dekat Puncak Jaya adalah tambang emas terbesar sekaligus tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
30. Podusen terbesar gas cair (Liquid Natural Gas / LNG) 20% dari konsumsi dunia.
31. Produsen terbanyak untuk komoditas perkebunan: cengkeh/cloves (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum).
32. Eksportir minyak kelapa mentah (kopra) terbesar.
33. Bogasari flour mills adalah pabrik tepung terbesar sedunia.
34. Kopi terenak, termahal sekaligus teraneh adalah kopi luwak, yup kopi dari pup-nya luwak (Paradoxurus hermaphroditus) Cuma di jawa dan sumatera Indonesia.
35. Pemukul bedug terlama.
36. Penyelam terbanyak dalam satu spot selam, pengingat 76 angka dalam 1 menit.(lainnya silakan di googling deh)
37. Selain itu ranah Arsitektur Indonesia adalah mempunyai arsitektur vernakuler paling kaya mulai dari arsitektur orisinal era batu di papua hingga yang hadir dengan pengaruh dari pendatang, penjajah, pedagang dan pengaruh-pengaruh dari agama Hindu, Budha, Islam, Nasrani maupun Tionghoa.
38. Juga mempunyai macam dan tradisi kuliner terbanyak didunia.
39. Candi Prambanan setinggi 48 meter juga adalah struktur batu masif tercanggih (piramid giza lebih tinggi tetapi solid, candi di india lebih tinggi tapi dari struktur beton bahkan ada yang dari gunung batu yang diukir).
40. Indonesia juga mempunyai macam mainan tradisional terbanyak didunia (juga terbanyak untuk mainan yang bernuansa gaib lho...)Instrumen musik yang tidak sedikit.
41. SS2 V4 merupakan senjata buatan asli indonesia dan menempati peringkat 9 senjata penyerang terbaik.
42. Punya Tambang Emas Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia namanya PT Freeport. Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas.dan jika diuangkan hasilnya menjadi anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000.= Rp.217.410.000.000.000.000.000 RupiahLalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disanabahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM!
43. Punya Cadangan Gas Alam Terbesar Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA ! Tepatnya di Blok Natuna.Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.
44. Punya Hutan Tropis Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. Hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.


Minggu, 05 Januari 2014

Ki Entus

Kkagem panjenengan ingkang fens berat ki entus sumangga dipirsani babagan ki entus wonten tulisan menika
Dilahirkan dari keluarga dalang, Enthus Susmono lahir pada tanggal 21 Juni 1966 di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Ia adalah anak satu-satunya Soemarjadihardja, dalang wayang golèk terkenal di Tegal, dengan istri ketiga yang bernama Tarminah, bahkan R.M. Singadimedja, kakek moyangnya, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.

Ki Enthus Susmono dengan segala kiprahnya yang kreatif , inovatif serta intensitas eksplorasi yang tinggi telah membawa dirinya menjadi salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki negeri ini. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagad pewayangan. Gaya sabetannya yang khas kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia juga memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menyusun komposisi musik baik modern maupun tradisi (gamelan). Kekuatan mengintrepretasi dan mengadaptasi cerita serta kejelian membaca isu-isu up to date membuat gaya pakelirannya menjadi hidup dan interaktif. Didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikannya lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual dan menghibur.

Ia adalah salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi dan dakwah yang efektif. Pertunjukan wayangnya kerap dijadikan sebagai ujung tombak untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat, seperti: kampanye anti narkoba, HIV/Aids, HAM, Global Warming, program KB, kampanye pemilu damai,sosialisasi Mahkamah Konstitusi RI dan lain-lain Disamping dia juga aktif mendalang di beberapa pondok pesantren melalui media Wayang Wali Sanga.

Kemahiran dan “kenakalannya” mendesign wayang-wayang baru/kontemporer seperti wayang Goerge Bush, Saddam Husein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik dan lain-lain membuat pertunjukan wayangnya selalu segar, penuh daya kejut dan mampu menembus beragam segment masyarakat. Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya melontarkan kritik terbuka dalam setiap pertunjukan wayangnya, memposisikan tontonan wayang bukan sekedar media hiburan melainkan adalah sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Baginya, wayang adalah sebuah kesenian tradisi yang tumbuh dan harus selalu dimaknai kehadiriannya agar tidak beku dalam kemandegan. Daya kreatif dan inovasinya telah mewujud dalam berbagai bentuk sajian wayang, antara lain: wayang wali, wayang planet (2001-2002), Wayang Wali (2004-2005), Wayang Prayungan,  Wayang Rai Wong (2004-2006), Wayang Blong (2007) dan lain-lain. Museum Rekor Dunia Indonesia-pun (MURI) menganugerahi dirinya sebagai dalang terkreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak (1491 wayang). Dan beberapa wayang kreasinya telah dikoleksi oleh beberapa museum di dunia seperti TROPEN Museum di Amsterdam-Belanda, Museum of Internasional Folk Arts (MOIFA) di New Meksiko dan Museum Wayang Walter Angts di Jerman Semuanya tak lain dimuarakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap wayang, penajaman pasar dan membumikan kembali wayang kulit di tanah air tercinta ini.

Pada tahun bulan Januari 2009, Karya Wayang Kulit Ki Enthus dipamerkan dalam event bergengsi di Museum Tropen Belanda dengan tajuk “ Wayang Superstar The Theatre World of Ki Enthus Susmono. Kemudian pada bulan Juni 2009 Ki Enthus menggelar serangkain tour pentas wayang “DEWA RUCI” di beberapa Negara seperti Belanda, Perancis dan Korea Selatan.
 http://www.dalangenthus.com/profil.htmlhttp://www.dalangenthus.com/profil.html

Kempotlovers

KANGEN KOWE
Sepine Ing Wengi Iki
aku Eling
Atiku Mung Tansah Eling Karo Kowe

Angin Parama Ribut
Tansah Ngelingake
aku Ora Bakal Lali Karo Kowe

aku Kangen Kowe
Esuk Awan Wengi Sore
aku Kangen Kowe
Cah Ayu aku Neng Kene
aku Kangen Kowe
Entenono Sak Tekane
aku Kangen Kowe
aku Kangen Karo Kowe

Kangen Kangen
Yang aku Kangen
Ngenteni Kowe aku Neng Kene
Eling Alismu Eling Pipimu
Ugo Eling Kuwi Ayumu Cah Ayu
Neng Kene Kangen Atiku Kangen
Mung Eling Karo Kowe Cah Ayu

SEWU KUTHO
Sewo Kuto Uwis Tak Liwati
Sewu Ati Tak Takoni
Nanging Kabeh
Podo Rangerteni
Lungamu Neng Endi
Pirang Tahun aku Nggoleki
Seprene Durung Biso Nemoni

Wis Tak Coba
Nglaliake Jenengmu
Soko Atiku
Sak Tenane aku Ra Ngapusi
Isih Tresno Sliramu

Umpamane Kowe Uwis Mulyo
Lilo aku Lilo
Yo Mung Siji Dadi Panyuwunku
aku Pengin Ketemu
Sanajan Sak Kedeping Moto
Kanggo Tombo Kangen Jroning Dodo


keroncong

Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Asal-usul

Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Fado, Gereja Protestan dan Musik Keroncong
Seperti diketahui bahwa Musik Keroncong [1] masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512, yaitu pada waktu Ekspedisi Portugis pimpinan Alfonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Tentu saja para pelaut Portugis membawa lagu jenis Fado, yaitu lagu rakyat Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 - 1492. Lagu jenis Fado masih ada di Amerika Latin (bekas jajahan Spanyol), seperti yang dinyanyikan Trio Los Panchos atau Los Paraguayos, atau juga lagu di Sumatera Barat (budaya Arab) seperti Ayam Den Lapeh.
Pada waktu tawanan Portugis dan budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dibebaskan pada tahun 1661 oleh Pemerintah Hindia Belanda (VOC), mereka diharuskan pindah agama dari Katholik menjadi Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan lagu Fado menjadi harus bernyanyi seperti dalam Gereja Protestan, yang pada tangga nada mayor.
Selanjutnya pada tahun 1880 Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong (lihat Musik Suku Ambon atau The Hawaian Seniors pimpinan Jenderal Polisi Hugeng).
Alat-alat musik
Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti
Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup
  • ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
  • ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
  • gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);
  • biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;
  • flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);
  • selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
  • kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya;
Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).
Jenis keroncong
Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.
Perkembangan musik keroncong masa kini
Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661 [2] [3], dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [4], di saat penemuan ukulele di Hawai [5] yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah[6]
(a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
(b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
(c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta
(d) Masa keroncong millenium (2000-kini)
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920)
Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars, polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III.
Pada waktu itu lagu Stambul berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur dengan Tanjidor yang asli Betawi. Pada masa ini dikenal para musisi Indo, dan pemain biola legendaris adalah M. Sagi (perhatikan rekaman Idris Sardi main biola lagu Stambul II Jali-jali berdasarkan aransemen dari M. Sagi). Seperti diketahui bahwa panjang lagu stambul adalah 16 birama, yang terdiri atas:
Lagu ini misalnya Terang Bulan, Potong Padi, Nina Bobo, Sarinande, O Ina Ni Keke, Bolelebo, dll. dengan struktur bentuk A - B - A - B atau A - B - C - D (16 birama):
  • |I , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , |
  • |I7, , , |IV, , , |, , V7, |I , , , |
  • |, , , , |V7, , , |, , , , |I , , , ||
Stambul II:
Lagu ini misalnya Si Jampang, Jali-Jali, di mana masuk pada Akord IV sebagai ciri Stambul II dengan struktur A - B - A - C (16 birama):
  • |I . . . |. . . . |. . . . |IV, , , | (tanda . artinya tacet)
  • |, , , , |, , , , |, , V7, |I , , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , ||
Stambul III:
Lagu ini misalnya Kemayoran, di mana mirip dengan Keroncong A sli sehingga sering salah diucapkan dengan Kr. Kemayoran, yang seharusnya Stambul III Kemayoran, dengan struktur Prelude - A - Interlude - B - C (16 birama):
  • Pr|I , , , |, , , , | Prelude 2 birama
  • A1|, , , , |, , , , |
  • A2|II#, , ,|V7, , , | Modulasi 2 birama
  • In|, , , , |IV, , , | Interlude 2 birama
  • B1|, , , , |I , , , |
  • B2|V7, , , |I , , , |
  • C1|, , , , |, , , , |
  • C2|V7, , , |I , , , ||
Musiq Losquin Bugis: Dari periode tempo doeloe ini lahir pula di Makassar bentuk keroncong khas yang dikenal sebagai musiq losquin Bugis, misalnya lagu Ongkona Arumpone yang dinyanyikan oleh Sukaenah B. Salamaki. Irama keroncong ini, tanpa seruling-biola-cello, tapi dengan melodi guitar yang kental, mirip seperti gaya Tjoh de Fretes dari Ambon. Kalau kita hubungkan kesemua ini, maka ada garis kesamaan dengan Orkes Keroncong Cafrino Tugu (Kr. Pasar Gambir) – Orkes Keroncong Lief Java (Kr. Kali Brantas) – Losquin Bugis (Ongkona Arumpone) – Orkes Hawaian Tjoh de Fretes (Pulau Ambon), yaitu gaya era tempo doeloe dengan irama yang cepat sudah dengan kendangan cello dan dengan guitar melodi yang kental.
Masa keroncong abadi (1920-1960)
Pada masa ini panjang lagu telah berubah menjadi 32 birama, akibat pengaruh musik pop Amerika yang melanda lantai dansa Hotel2 di Indonesia pada waktu itu, dengan musisi didominasi dari Filipina (spt Pablo, Sambayon, dll), dan berakibat juga lagu pada waktu itu telah 32 birama juga, perhatikan lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pada waktu itu juga sudah 32 birama. Selanjutnya pusat perkembangan beralih ke timur mengikuti jaringan kereta api melalui Solo dan iramanya juga lebih lamban (sekitar 80 untuk seperempat nada) dengan kendangan cello mirip kendangan gamelan, dan permainan gitar melodi mirip alunan siter musik gamelan yang kontrapuntis. Masa ini lahir para musisi Solo, seperti Gesang dan penyanyi legendaris Annie Landouw. Lagu Keroncong Abadi terdiri atas: Langgam Keroncong, Stambul Keroncong, dan Keroncong Asli.
Langgam Keroncong
Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua seperti lagu standar pop: Verse A - Verse A - Bridge B - Verse A, panjang 32 birama. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B. Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama ini lebih bebas diekspresikan. Penyanyi serba bisa Hetty Koes Endang misalnya, dia sering merekam lagu-lagu non keroncong dan langgam menggunakan irama yang sama, dan kebanyakan tetap dinamakan langgam. Alur akord-nya sebagai berikut:
  • Verse A | V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
  • Verse A |V7 , , , | I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
  • Bridge B |I7 , , , |IV , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | II# , , , | II# , , , | V , , ,|
  • Verse A |V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
Stambul Keroncong:
Stambul Keroncong berbentuk (A-B-A-B') x 2 = 16 birama x 2 = 32 birama, merupakan modifikasi Stambul II yang 16 birama menjadi 32 birama (menyesuaikan standar Keroncong Abadi yang 32 birama). Stambul merupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul. Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki.
Alur akord Stambul Keroncong adalah sbb. (tanda - adalah tacet atau iringan tidak dibunyikan):
  • |I - - - | - - - - | - - - - |IV , , , | dibuka dg broken chord I utk mencari nada
  • |IV , , , |IV , , , |IV , V ,|I , , , |
  • |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
  • |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |
  • |I , , , |I , , , |I , , , |IV , , , | 16 birama ini pengulangan dari 16 birama pertama atau sama
  • |IV , , , |IV , , , |IV , V , |I , , , |
  • |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
  • |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |
Keroncong Asli
Keroncong asli memiliki bentuk lagu A - B - B'. Lagu terdiri atas 8 baris, 8 baris x 4 birama = 32 birama, di mana dibuka dengan PRELUDE 4 birama yang dimainkan secara instrumental, kemudian disisipi INTERLUDE standar sebanyak 4 birama yang dimainkan secara instrumental juga. Keroncong asli diawali oleh voorspel atau prelude, atau intro yang diambil dari baris 7 (B3) mengarah ke nada/akord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti seruling/flut, biola, atau gitar; dan tussenspel atau interlude atau intermezzo di tengah-tengah setelah modulasi/modulatie/modulation yang standar untuk semua keroncong asli: Alur akordnya seperti tersusun di bawah ini:
  • Pr |V , , , |I , I7 , |IV , V7 , |I , , , | Prelude 4 birama diambil dari baris ke-7 (B3)
  • (A1) | I , , , | I , , , | V , , , | V , , , |
  • (A2) |II# , , , | II# , , , | V , , , | Modulasi merupakan ciri keroncong asli sebanyak 4 birama
  • In |V , , , | V , , , | V , , , |IV , , , | Interlude 4 birama untuk semua lagu menjadi standar
  • (B1) | IV , , ,| IV , , ,|V7 , , , | I , , , |
  • (B2) |I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , I7 , |
  • (B3) |IV , V7 , |I , I7 , | IV , V7 , |I , , , |
  • (B2) | I , , , | V7 , , , | V7 , , ,| I , , , |
Kadensa Keroncong Dalam Teori Musik Klasik dikenal 4 (empat) jenis Kadensa, di mana Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut. Sedangkan Tierce de Picardy boleh dimasukan dalam Kadensa, dan pada Masa Keroncong Abadi tercipta satu Kadensa baru, disebut Kadensa Keroncong dengan rangkaian penutup I-I7-IV-V7-I.
1.      Kadensa dengan rangkaian V7-I disebut sebagai Kadensa Sempurna, karena sempurna menutup rangkaian tersebut dan terasa berhenti sempurna.
2.      Tetapi kalau akord X-V7 menjadi akhir rangaian, maka disebut Kadensa Tidak Sempurna atau Setengah Kadensa, misalnya rangkaian Super Tonik - Dominan Septim.
3.      Kalau rangkaian harmoni diakhiri pada X-VI, maka disebut Kadensa Terputus, misalnya Doninan Septim - Submedian.
4.      Dalam rangkaian IV-I disebut Kadensa Plagal, mempunyai sifat sendu seperti kalau kita mengucap "Amin" dalam salat.
5.      Lagu kunci minor ditutup pada kunci mayor, disebut Tierce de Piecardy, jadi sebenarnya bukan kadensa, namun biasanya dipakai dalam akhir lagu
6.      Kadensa Keroncong, khusus dikembangkan dalam musik keroncong, yaitu rangkaian harmoni I7-IV-V7-I
Ismail Marzuki (1914-1958) Komponis Ismail Marzuki termasuk hidup dalam Era Keroncong Abadi, namun lagu-lagunya sangat modern pada zamannya, misalnya Sepasang Mata Bola ditulis dalam kunci minor sehingga dapat dinyanyikan dengan iringan keroncong seperti keroncong beat (1958).
Gambang Keromong Gambang Keromong adalah salah satu gaya keroncong yang dikembangkan oleh Etnis Tionghoa (gambang adalah alat musik bilah kayu seperti marimba, sedangkan keromong adalah istilah lain dari kempul) yang dikembangkan sekitar tahun 1922 di Kemayoran Jakarta (tanjidor), namun kemudian berkembang di Semarang sekitar tahun 1949 (ingat lagu Gambang Semarang - Oey Yok Siang). Sebenarnya Gambang Keromong yang lahir di Masa Keroncong Abadi 1920-1960 adalah cikal bakal Campursari yang lahir pada Masa Keroncong Modern.
Masa Keemasan (The Golden Age). Pada tahun 1952, Radio Republik Indonesia (RRI) menyelenggarakan perlombaan Bintang Radio dengan 3 jenis, Keroncong, Hiburan dan Seriosa. Di sanmping itu juga dilombakan mencipta lagu keroncong, salah satu pememnag adalah Musisi Kusbini dengan lagu Keroncong Pastoral. Pada masa akhir dari Keroncong Abadi (1920-1960) ini merupakan Masa Keemasan (Golden Age) bagi musik keroncong.
Masa keroncong modern (1960-2000)
Perkembangan keroncong masih di daerah Solo dan sekitarnya, namun muncul berbagai gaya baru yang berbeda dengan Masa Keroncong Abadi (termasuk musisinya), dan merupakan pembaruan sesuai dengan lingkungannya.
Mulai Masa keroncong modern (1960-2000) semua aturan baku (pakem) Musik Keroncong tidak berlaku, karena mengikuti aturan baku (pakem) Musik Pop yang berlaku universal, misalnya tangga nada minor, moda pentatonis Jawa/Cina, rangkaian harmoni diatonik dan kromatik, akord disonan, sifat politonal atau atonal (pada campursari), tidak megenal lagi pakem bentuk keroncong asli atau stambul, ada irama nuansa dangdut (congdut), mulai tahun 1998 musik rap mulai masuk (Bondan Prakoso), dlsb.
Langgam Jawa
Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh. Tahun 1968 Langgam Jawa berkembang menjadi Campursari.
Umumnya mempunyai struktur lagu pop yaitu A - A - B - A atau juga A - B - C - D dangan jumlah 32 birama. Lagu Langgam Jawa yang terkenal pada tahun 1958 adalah ciptaan Anjar Any (1936-2008): Yen Ing Tawang Ana Lintang (Tawang dalam Bahasa Jawa berarti: awang-awang, langit, dan makna lain nama suatu desa di Magetan, Kalau di Langit Ada Bintang). Langgam Jawa menjadi terkenal oleh Waljinah yang pernah sebagai juara tingkat sekolah SMP di RRI Solo tahun 1958.
Keroncong Beat
Dimulai oleh Yayasan Tetap Segar pimpinan Rudi Pirngadie, di Jakarta pada tahun 1959 dan bisa mengiringi lagu barat pop (mau melangkah lebih bersifat universal). Pada waktu itu Idris Sardi ikut tur ke New York World's Fair Amerika Serikat dengan biola tahun 1964 dengan maksud mau memperkenalkan lagu pop barat (I left my heart in San Fransico, pada waktu itu tahun 1964 lagu ini merupakan salah satu hit di dunia) dengan iringan keroncong beat, namun dia kena denda melanggar hak cipta akibat tanpa izin.
Dengan Keroncong Beat maka berbagai lagu (bukan dengan rangkaian harmoni keroncong, termsuk kunci Minor) dapat dinyanyikan seperti La Paloma, Monalisa, Widuri, Mawar Berduri, dll.
Campur Sari
Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun 1968 Manthous memperkenalkan gabungan alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari. Kini daerah Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal sebagai pusat para artis musik campursari.
Keroncong Koes-Plus
Koes Plus dikenal sebagai perintis musik rock di Indonesia, pada sekitar tahun 1974 juga berjasa dalam musik keroncong yang rock. Keroncong Pertemuan adalah Keroncong Koes Plus dengan struktur bentuk campuran (dalam bahasa Belanda disebut Meng-vorm atau Inggris Combine form) antara Stambul II dan langgam Keroncong.
Keroncong Dangdut (Congdut)
Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur beat dangdut ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru. Didi Kempot adalah tokoh utama gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan, Sewu Kuto.
Masa Kejayaan Musik Keroncong. Pada Masa Keroncong Modern adalah Masa Kejayaan Musik Keroncong, di mana terdengar di mana-mana musik Langgam Jawa, Keroncong Beat, Campursari, koes Plus dan terakhir dengan Congdut dari Didi Kempot, hingga ke Suriname dan Belanda (2004-2008). Rupa-rupanya ini merupakan puncak kejayaan Musik Keroncong, sehingga Gesang khawatir bahwa Keroncong Akan Mati (2008, ucapan beliau sebelum wafat).
Masa keroncong millenium (2000-kini)
Walaupun musik keroncong di era millenium (tahun 2000-an) belum menjadi bagian dari industri musik pop Indonesia, tetapi beberapa pihak masih mengapresiasi musik keroncong. Kelompok musik Keroncong Merah Putih[7], kelompok keroncong berbasis Bandung masih cukup aktif melakukan pertunjukan. Selain itu, Bondan Prakoso dan grupnya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, menciptakan komposisi berjudul "Keroncong Protol" yang berhasil memadukan musik gaya rap dengan musik latar belakang irama keroncong. Pada tahun 2008 @ Solo International Keroncong Festival, Harmony Chinese Music Group membuat suasana lain dengan memasukan unsur alat musik tradisional Tionghoa dan menamainya sebagai Keroncong Mandarin [8].
Tokoh keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah(lagu)|Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong. Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Jakarta (Tugu , Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah pusat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" untuk Gesang berkisar pada lagu ciptaannya, "Bengawan Solo". Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu di habitanya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Di sisi lain nama Anjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta Waljinah (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Jakarta) untuk Keroncong Beat, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koes Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Ngawi) untuk Congdut.